Pidato Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Senot Sangadji, S.T., M.T.
Judul Buku : Pidato Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Senot Sangadji, S.T., M.T., "Hidup Berdampingan dengan Gempa bumi; Menakar Kinerja (Performance) dan Kerapuhan (Kerapuhan (fragility)) Infrastruktur, Mereduksi Risiko Bencana Gempa" (preorder)
Author : Prof. Dr. Senot Sangadji, S.T., M.T.
Publisher : UNS Press
Bulan / Tahun Terbit : Januari / 2025
Panjang x Lebar Buku : 14,8 x 21 cm
Kertas : Digital (PDF)
ABSTRACT SINGKAT :
Gempa bumi adalah fenomena alam yang sering terjadi, terutama di Indonesia yang berada di Cincin Api Pasifik, sehingga pemahaman tentangnya sangat penting untuk mengurangi dampak buruknya. Selain menimbulkan korban jiwa, gempa dapat menyebabkan kerusakan ekonomi besar, merusak infrastruktur, dan memicu bencana ikutan seperti tsunami dan tanah longsor. Oleh karena itu, mitigasi risiko, seperti pembangunan gedung tahan gempa, edukasi kebencanaan, dan sistem peringatan dini, menjadi langkah krusial dalam mengurangi dampak gempa. Selain itu, rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana harus dilakukan dengan standar yang lebih baik, termasuk memberikan dukungan psikososial bagi korban. Buku ini disusun untuk mengenalkan konsep seismologi dan rekayasa gempa dengan bahasa sederhana agar masyarakat memahami risiko seismik serta langkah mitigasi yang dapat dilakukan. Diharapkan, dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat lebih siap dan tangguh dalam menghadapi ancaman gempa bumi.
Author : Prof. Dr. Senot Sangadji, S.T., M.T.
Publisher : UNS Press
Bulan / Tahun Terbit : Januari / 2025
Panjang x Lebar Buku : 14,8 x 21 cm
Kertas : Digital (PDF)
ABSTRACT SINGKAT :
Gempa bumi adalah fenomena alam yang sering terjadi, terutama di Indonesia yang berada di Cincin Api Pasifik, sehingga pemahaman tentangnya sangat penting untuk mengurangi dampak buruknya. Selain menimbulkan korban jiwa, gempa dapat menyebabkan kerusakan ekonomi besar, merusak infrastruktur, dan memicu bencana ikutan seperti tsunami dan tanah longsor. Oleh karena itu, mitigasi risiko, seperti pembangunan gedung tahan gempa, edukasi kebencanaan, dan sistem peringatan dini, menjadi langkah krusial dalam mengurangi dampak gempa. Selain itu, rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana harus dilakukan dengan standar yang lebih baik, termasuk memberikan dukungan psikososial bagi korban. Buku ini disusun untuk mengenalkan konsep seismologi dan rekayasa gempa dengan bahasa sederhana agar masyarakat memahami risiko seismik serta langkah mitigasi yang dapat dilakukan. Diharapkan, dengan pemahaman yang lebih baik, masyarakat dapat lebih siap dan tangguh dalam menghadapi ancaman gempa bumi.